Rabu, 28 November 2018 bagdo isya' telah diadakan doa bersama mengenang 1 tahun peristiwa banjir bandang yang memporakporandakan sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan, Tidak luput juga dengan Desa Arjosari yang berada di dataran rendah dan tepat berada di mana 2 sungai besar bertemu, yaitu sungai grindulu dan sungai asem gandok. Selasa, 28 November 2017 kemarin merupakan sejarah kelam bencana yang ada di Desa Arjosari, hal serupapernah terjadi pada tahun 1965 dan tahun 2017 tapi intensitas dan dampak bencana tidak sebesar bencana tahun 2017, hampir 75% warga desa mengalami kerugian material yang ditaksir lebih dari 20 juta / kepala Somah. hampir 1 bulan perekonomian, sarana pendidikan maupun perkantoran lumpuh total sehingga pada tanggal 28 November 2018 kabupaten pacitan dimasukkan ke Bencana Nasional mengingat hal tersebut diatas.
Dalam kesempatan Doa Bersama ini yang dihadiri sebagian warga Desa arjosari serta pejabat Rorkopimca Kecamatan Arjosari, Bapak Utomo S.Pd selaku Kepala Desa Arjosari berpesan kepada warga Desa Arjosari agar selalu peduli dan mau menjaga lingkungan serta selalu siaga dalam penanganan bencana, warga juga dihimbau untuk selalu bergotong royong dan partisipatif bilamana ada kejadian bencana alam. Kepala Desa mewakili atas nama Pemerintah Desa dan pribadi menyampaikan permintaan maaf bilamana dalam penanganan pasca banjir belum sesuai harapan warga masyarakat.
Bapak Camat Arjosari,Muniirul Ichwan, S. STP mewakili pejabat Forkopimca menghimbau kepada seluruh warga untuk selalu siaga terhadap bencana apapun, mengingat Kecamatan Arjosari masuk dalam Zona Merah BPBD yang sangat berpotensi pada kejadian Bencana Alama.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan Tahlil, Yasin dan Maulidul Rasssul oleh bapak H. Dimyati selaku Kaur. Kesra Desa Arjosari.
